Nah berikut ini ada beberapa pelajar yang dengan tekun terus melakukan penelitian dan membuat penemuan-penemuan. Penemuan mereka terbukti bermanfaat dan memenangi berbagai ajang perlombaan Internasional.
1. Sepatu Anti Pelecehan Seksual
Diciptakan oleh Hibar Syahrul Gafur, seorang pelajar dari SMPN 1 Bogor, ide sepatu anti pelecehan seksual ini timbul karena ia merasa miris dengan banyaknya kasus pelecehan di jalanan. Sepatu anti pelecehan seksual dilengkapi dua tembaga di sol bagian depan sepatu serta beberapa baterai.
Baterai-baterai tersebut akan mengalirkan listrik bertegangan 450 volt. Pemakai sepatu cukup menyentuhkan sepatunya pada pelaku, maka pelaku akan merasakan sentruman yang cukup membuatnya jera. Temuan Hibar tersebut menarik perhatian banyak kalangan, terlebih para perempuan.
2. Bra Penampung ASI
Untuk membantu ibu-ibu menyusui, seorang pelajar beranama Devika Asmi Pandanwangi menciptakan bra penampung ASI. Bra tersebut tak jauh berbeda dengan bra biasa, hanya saja telah dimodifikasi.
1. Sepatu Anti Pelecehan Seksual
Diciptakan oleh Hibar Syahrul Gafur, seorang pelajar dari SMPN 1 Bogor, ide sepatu anti pelecehan seksual ini timbul karena ia merasa miris dengan banyaknya kasus pelecehan di jalanan. Sepatu anti pelecehan seksual dilengkapi dua tembaga di sol bagian depan sepatu serta beberapa baterai.
Baterai-baterai tersebut akan mengalirkan listrik bertegangan 450 volt. Pemakai sepatu cukup menyentuhkan sepatunya pada pelaku, maka pelaku akan merasakan sentruman yang cukup membuatnya jera. Temuan Hibar tersebut menarik perhatian banyak kalangan, terlebih para perempuan.
2. Bra Penampung ASI
Untuk membantu ibu-ibu menyusui, seorang pelajar beranama Devika Asmi Pandanwangi menciptakan bra penampung ASI. Bra tersebut tak jauh berbeda dengan bra biasa, hanya saja telah dimodifikasi.
Bra penampung ASI memiliki 2 cup silikon yang memiliki lubang di ujungnya dan terhubung dengan selang. Selang tersebut mengarah pada kantung alumunium foil di bagian perut untuk menampung ASI. Kantung ASI sengaja disimpan di bagian perut agar suhunya sama dengan suhu tubuh sehingga tetap higienis.
3. Sabut Kelapa Diubah Menjadi Rompi Anti Peluru
Sabut kelapa yang biasanya hanya dijadikan kayu bakar atau bahkan malah hanya jadi sampah, disulap menjadi rompi anti peluru oleh dua orang pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) asal Semarang, Jawa Tengah.
Aristio Kevin Ardyaneira Pratama dan M Iqbal Fauzi mengolah sabut kelapa dan fiber, menjadi rompi anti peluru yang tahan dari tembakan serta senjata tajam.
Saat ini rompi anti peluru mereka masih terus disempurnakan agar tahan terhadap tembakan senjata laras panjang juga. Temuan mereka telah memenangi ajang International Science Project Olympiad dan memperoleh medali perak. Mereka berharap temuan mereka dapat diproduksi masal agar bisa dimanfaatkan oleh TNI dan Polri.
4. Biofungisida dari Kulit Randu
Aprillyani Sofa, siswi SMA PGRI 2 Kayen, juga turut mengharumkan nama Indonesia. Ia berhasil membuat biofungisida dari bahan alami yakni kulit randu. Biofungsi adalah pembunuh jamur pada tanaman.
Saat ini rompi anti peluru mereka masih terus disempurnakan agar tahan terhadap tembakan senjata laras panjang juga. Temuan mereka telah memenangi ajang International Science Project Olympiad dan memperoleh medali perak. Mereka berharap temuan mereka dapat diproduksi masal agar bisa dimanfaatkan oleh TNI dan Polri.
4. Biofungisida dari Kulit Randu
Aprillyani Sofa, siswi SMA PGRI 2 Kayen, juga turut mengharumkan nama Indonesia. Ia berhasil membuat biofungisida dari bahan alami yakni kulit randu. Biofungsi adalah pembunuh jamur pada tanaman.
Di pasaran, biasanya dibuat dari bahan kimia yang tentu saja berbahaya jika menumpuk di dalam tubuh. Aprilliyani membuat biofungisida dari kulit randu yang telah diolah terlebih dahulu. Penemuan ini membuatnya menjadi juara I dunia dalam bidang Biologi Molekuler di Brasil dan mengalahkan peserta-peserta dari negara lain.
5. Detektor Telur Busuk
Pelajar SMA Taruna Nusantara Magelang berhasil mencuri perhatian dunia intenasional dengan temuannya. Wisnu, nama pelajar tersebut, menciptakan detektor telur busuk yang dilengkapi sensor dan kalibrator. Detektor dibuat dari bahan sederhana yakni senter.
Telur yang diuji akan disinari dengan cahaya dari senter tersebut. Bila cahaya tembus, lampu akan berwarna hijau dan berarti telur tersebut aman dikonsumsi. Sedangkan bila gelap, lampu merah yang menyala dan mengeluarkan bunyi pertanda telur tersebut busuk.
5. Detektor Telur Busuk
Pelajar SMA Taruna Nusantara Magelang berhasil mencuri perhatian dunia intenasional dengan temuannya. Wisnu, nama pelajar tersebut, menciptakan detektor telur busuk yang dilengkapi sensor dan kalibrator. Detektor dibuat dari bahan sederhana yakni senter.
Telur yang diuji akan disinari dengan cahaya dari senter tersebut. Bila cahaya tembus, lampu akan berwarna hijau dan berarti telur tersebut aman dikonsumsi. Sedangkan bila gelap, lampu merah yang menyala dan mengeluarkan bunyi pertanda telur tersebut busuk.
Temuan Wisnu banyak diincar penggiat industri yang ingin membeli hak cipta temuannya. Kedepannya, Wisnu berencana membuat alat detektor telur busuk tersebut dengan karet roda.
6. Senjata Elektronik Tanpa Suara
Diciptakan oleh Mifta, pelajar SMAN Sidoarjo, Jawa Timur. Senjata ciptaannya mampu melempar paku sangat jauh tanpa mengeluarkan suara sedikit pun. Dana yang dikeluarkan untuk memproduksi senjata ini pun terbilang murah. Temuannya membuatnya meraih juara I dan menyisihkan 34 peserta dari seluruh dunia.
6. Senjata Elektronik Tanpa Suara
Diciptakan oleh Mifta, pelajar SMAN Sidoarjo, Jawa Timur. Senjata ciptaannya mampu melempar paku sangat jauh tanpa mengeluarkan suara sedikit pun. Dana yang dikeluarkan untuk memproduksi senjata ini pun terbilang murah. Temuannya membuatnya meraih juara I dan menyisihkan 34 peserta dari seluruh dunia.
7. Pengharum Ruangan dari Kotoran Sapi
Siapa bilang kotoran sapi tak bisa dimanfaatkan? Dwi Nailul Izzah dan Rintya Aprianti Miki, pelajar dari Lamongan berhasil memanfaat kotoran sapi menjadi pengharum ruangan yang ramah lingkungan.
Kotoran sapi difermentasi selama tiga hari kemudian diekstraksi dan dicampur dengan air kelapa, lalu disuling untuk menghilangkan kotorannya. Produk akhirnya berupa pengharum ruangan dengan aroma alami tumbuh-tumbuhan. Pengharum ruangan ini dikatakan ramah lingkungan karena bebas dari aerosol.
Sebenarnya, masih banyak lagi pelajar-pelajar Indonesia yang membuat penemuan dan memenangkan ajang internasional. Terbukti, pelajar-pelajar Indonesia bisa menghasilkan karya yang membuat Indonesia bangga. Bagaimana denganmu?
Sebenarnya, masih banyak lagi pelajar-pelajar Indonesia yang membuat penemuan dan memenangkan ajang internasional. Terbukti, pelajar-pelajar Indonesia bisa menghasilkan karya yang membuat Indonesia bangga. Bagaimana denganmu?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar